PENTINGNYA CROSSCHEK
WARUNG BU FATHIMAH
Langit malam
itu tampak begitu cerah, bintang-bintang tampak berkilauan, rembulan sangat
terang benderang, malam hari itu sesosok tubuh dengan kepala mendongak ke atas
berdiri di emperan rumah, termenung seakan ada masalah besar hinggap di
pundaknya, dia jatuhkan tubuhnya di kursi sederhana di sampingnya,
“kenapa bisa
seperti ini” gumamnya di kesunyian malam. Keningnya mengkerut, tangannya
terkadang mengepal, pikirannya di penuhi
lamunan ,,,
“abah ayo
makan” seru seorang gadis dengan rambut sepinggang dan wajah yang cantik,
memecahkan lamunan yang terus terbayang di kepalanya.
“iya, tunggu
sebentar” jawab lelaki tua itu dengan nada lembut,.
Malam hari
ini istri pak lasman memasak telur dengan saus tiramnya yang lezat, di tambah
kerupuk dang yang masih hangat, dan satu lagi sambal teri yang tidak
ketinggalan ..
Warung makan
bu fathimah memang terkenal memiliki masakan yang khas, pedas dan manisnya pas
di lidah.
Hari-hari
sebelumnya hampir setiap warga memenuhi ruangan antrian untuk membeli
masakannya.
Abah memakan
masakan bu fathimah dengan malas dan lesu, tidak seperti biasanya, yang
semangat dan lahap, apalagi ini adalah menu istimewa ..
“sudahlah
bah, tidak usah terlalu dipikirkan” dengan nada parau, seakan mengerti apa yang
sedang terrbayang di kepala pak lasman.
Abah
membalasnya dengan pandangan glisah bercampur sedih, dia tidak berkata apa pun,
terdiam seribu bahasa, seakan ada penghalang yang membuat suaranya tercekat.
Suasana
sangat hening, hanya sendok dan garpu berdentingan di piring.
Abah
mengambil segelas air dan meminum nya, dia menghela nafas dan memulai ambil
ancang-ancang untuk berbicara, di letakkan kembali gelas itu, dan memulai
berbicara, pandangannya sangat tenang dan berwibawa,
“yang abah
pikirkan bukan ramai atau tidaknya warung kita, karena abah yakin tanpa warung
pun kita bisa hidup, rezeki Allah banyak sumbernya, yang abah pikirkan adalah
bagaimana bisa ada orang yang melontarkan fitnah itu kepada keluarga kita, abah
khawatir ada hak orang tersebut yang belum abah tunaikan sebagai tetangga
kepada orang itu”
Ujar abah
dengan nada terisak ...
---<<<<>>>>---
Warung yang
di miliki bu fathimah adalah hasil jerih payah keluarganya sejak beberapa tahun
yang lalu, sebelum adanya warung itu, pak lasman menjajakan dagangannya dengan
berkeliling menggunakan sepeda, berangkat jam 05.00 dan pulang sekitar pukul
09.00, dari uang penghasilan itu lah pak
lasman dapat membeli sebilik toko d dekat rumahnya.
Hari-hari
berikutnya bu fathimah dan pak lasman berdagang di tempat itu, makin hari
warungnya makin ramai, menu makanan makin lengkap, semuanya meningkat per
harinya ..
Tapi itu
tidak membuat semau tetangga pedagangnya senang, seorang pedagang senior di
kawasan toko itu merasa takut tersaingi, karena dia melihat perkembangan yang
sangat pesat, dan dia sering melihat banyak pelanggannya yang berpindah ke area
parkiran warung makan bu Fathimah.
Pandangan
api yang selalu ia layangkan, ketika melihat wajah pak lasman tersenyum
melayani pelanggannya .. hatinya
benar-benar terbakan oleh kedengkian yang ditiup oleh Iblis ..
Waktu itu
pun tiba, pak alex pemilik masakan padang yang cukup besar di kawasan itu, merencakan
satu hal yang sangat busuk, dia suruh salah satu anak buahnya untuk pura-pura
membeli makanan di warung bu fhatimah, namun ketika bu Fathimah lengah, dia
masukkan beberapa cacing tanah ke dalam salah satu menu sayur di etalase bu
Fathimah, selesai misi dia peergi, tak jauh dar warung itu, datang pesuruh pak
alex yang lain, kali ini dia memesan masakan yang telah di masui cacing oleh
temannya, begitu sesuap prtama ...
“Wwoooaaaa
.... jimat cacing ,,” jeritnya dengan keras, semua pandangan dan perhatian
tertuju kepada pesuruh satu ini,
Teman yang
lain datang untuk menyalakan api,
“ huueeekk,,
pantesan enak, jimat cacing .. “
Jimat
cacing...!! jimat cacing...!! teriak para pelanggan yang mulai kalap, keadaan
warung kacauu,,
Bu fathimah
beserta anaknya duhaiman berusaha menenangkan, ttaapi apa boleh buat,keadaan
terlanjur kacau banyak pelanggan yang tidak membayar ...
-----------<<<<>>>>>-------------
Sore
harinya, sepulang pak lasman dari mengajar, bu fathimah bercerita kejadian di
warung itu, pak lasman menyimak dan bergumam,
“ini pasti
fitnah, ada seorang yang tidak suka dengan keberadaan warung kita” ..
Lalu pak
lasman pergi ke masjid, sepulang dari masjid hatinya masih berfikir siapa orang
yang telah mem fitnah keluarganya itu, dia tidak langsung masuk rumah, tapi
berdiri lama di emperan rumahnya ..
TEMPAT BARU YANG
NYAMAN
Kini pak lasman beserta keluarganya pindah di kota
Tasikmalaya, tepatnya di jalan raya gobras-cibeureum, gunung kalong. Dengan
sisa uang yang dimilikinya pak lasman menyewa sebuah rumah sederhana dan
kembali membuka warung makan di tempat itu.
Di tempat baru itu pak lasman mendapat ketenananangan,
kenyamanan, tetangga yang sangat ramah, pak lasman sangat bersyukur bisa
mendpat tetangga dan lingkunangan seperti itu.
Makin hari, makin akrab dan dekat pula huubungan keluarga pak lasman
dengan para tetangga itu, pak lasman mendapat panggilan “aki” di lingkungan
baarunya itu.
“Segala sesuat pasti ada hikmahnya” ujar pak lasman di
tengah-tengah obrolannya dengan para tetua kampung,
“ya, jelas atuh ki .. segala sesuatu kan sudaah di tentukan
oleh Allah, gak mungkin Allah kasih yang jelek buat hambanya”
Timbal pak Hardi, kiyai setempat .
Pak lasman tersenyum lebar, dia memandang orang sekitarnya,
meereka terlihat ssangat ramah dan bersahabat, dia tersenyaum dan mulai bercerita,
Bercerita tentang kisah pahitnya, tapi dengan raut dan roman
yang berbeda ketika beliau mengalaminya,, kini ia bercerita dengan gembira ..
Ceritanya di akhiri dengan kata, “ya, al hamdulillah semua
yang hilang di sana sudah tergantikan denngan sesuatu yang lebih baik di sini”
.
Tawa rrenyah terdengar dari para tetua yang sedang berkumpul.
LEMBAGA ANEH
Hari ini adalah hari ahad, di mana para penduduk menagadakan
gotong royong merapikan lingkungan mereka, anak-anak pak lasman juga ikut
membantu, pak lasman beserta istri dan putrinya yang bernama sulaha menyiapkan
snack, makan pagi dan minuman untuk para warga yang sedang bekerja.
“ibu” ujar sulaha di sela mengadon tepuk untuk pisang goreng.
“sudah tiga pekan sulaha tidak sekolah, sulaha ingin sekolah
kembali, mendapat teman yang baru, ilmu baru, dan pengalaman baru ..”
Ibunya menoleh, tersenyum melihat putri cantiknya yang
gelisah karena belum mendapat tempat belajar yang baru, sembari tersenyum bu
fathimah berkata “ nak, berharap lah kamu mendapat sekolah yang bagus, bahkan
lebih bagus dari sekolah kamu sebelumnya” .
“iya bu” , jawabnya dengan sangat sopan.
Mereka pun kembali mengadon, dan menggoreng pisan yang telah
disiapkan oleh warga .
“Assalamu’alaikum, bu. Snack sudah siap belum”,sapa Zubair
yang tiba-tiba sudah berada di pintu dapur,,
“hai, kamu ini buat kaget saja” jawab bu fathimah dengan nada
agak kesal, anaknya yang satu ini memang agak jail dan nakal, terutama kepada
adek bungsunya yang sedang memasak ini.
“iya, tuh. Dengerin kata ibu, masuk gak pake salam, langsung
tanya snack,.” ...
“aku udah salam, kamu aja yang gak mau jawab” ujar zubair
ketus .
“sudah-sudah jangan betengkar lagi” ibu fathimah melerai ..
“bawa saja itu nampan sudah siap semua pisang gorrengnya”
lanjut bu fathimah..
Di tengah makan bersama dengan para warga pak lasman
mendengar ada sebuah lembaga aneh, yang ada tidak jauh dari lokasinya itu,
suatu lembaga yang katanya lembaga syiah lah, atau apalah,, banyak cap jelek
yang tersemat di lembaga itu.
Cap jelek itu tidak lantas membuat pak Lasman benci, beliau
adalah orang tua bijaksana yang tidak bisa menelan berita mentah-mentah, beliau
mempunyai prinsip ketika menerima berita, beliau ingat dengan jelas pesan yang
di berikan oleh rabbnya dalam kitab yang mulia, Allah berfirman : “wahai
orang-orang yang beriman apabila datang orang fasik dengan suatu berita, maka
tabayyun(crosschek) lah..” surah al hujurat.
Berita itu membuat pak lasman penasaran, dia mulai menanyakan
kepada para tetua yang biasa berkumpul bersamanya di masjid selepas sholat
shubuh, para tetua di tempat itu sama bijaksananya dengan pak Lasman, ketika
pak lasman bercerita tentang pendapat masyarakat akan lembaga yang pak lasman
belum ia ketahui namanya itu, mereka hanya tertawa, dan berkata: “ sudahlah,
itu hanya gosip, lebih baik pak Lasman cari tau saja kebenarannya” ..
Pertemuan shubuh itu berakhir, pak lasman kembali kerumah, di
rumah bu fathimah sedang memasak sarapan untuk keluarganya, hari ini bu
fahtimah tidak berjualan karena ingin beristirahat setelah sepekan penuh
berjualan dari pukul : 08.30-17.00. pak lasman bertujuan mengajak keluarganya
ke lembaga yang membuatnya penasaran ..
Setelah mendapat alamat lengkap tentang lembaga itu akhirnya
pak lasman pergi bersama pergi di temani oleh putrinya yang bernama sulaha, dia
putri pak lasman yang ke 3, umurnya masih 14 tahun, dengan kecerdasan yang luar
biasa dan kecantikannya yang membuat kagum setiap yang melihatnya, tak heran
membuat para lelaki tertarik ..
Sampai di tempat itu, di sisi kiri terlihat jelas gedung tiga
lantai, dengan cat biru muda yang menawan, di pagar terlihat spanduk SAI,
singkatan dari sai homeschooling, turun dari motor, pak lasman di sambut oleh
salah satu pengurus lembaga itu, beliau di bawa ke guesthouse. Setelah
berkenalan dan basa-basi, pak lasman langsung crosschek akan berita yang masuk
ke telinga beliau beberapa waktu yang lalu, jawaban dari pengurus itu yang
ternyata adalah mr.ozzy kepala sekolah SAI homeschooling sangat memuaskan pak
lasman, dan tanpa di sangka, sulaha putri pak lasman tertarik untuk masuk ke
SAI .
------<<<<<<>>>>>>------
------<<<<<>>>>>-------
Tahun ajaran baru di mulai, sulaha memasuki babak baru dalam
kehidupannya, dalam 6 tahun dia bersekolah di sekolah formal, tapi saat ini
sekolah yang di masukinya adalah in formal.
Sekolah yang asyik dan menyenangkan, serta tidak membosankan
... sekolah, yang sangat mengedepankan aspek kekeluargaan,, di sekolah itu dia benar-benar
merasa nyaman ,, untuk lebih
lanjut seperti apa kisah sulaha di sai, nantikan edisi berikutnya ,, SAI
homeschooling ..