KISAH MENGHARUKAN _ MUHASABAH DIRI Sahabat, siapakah yang tidak tersentuh membaca kisah di bawah ini. Inilah kisah yang benar-benar inspiratif. Kisah generasi terbaik, kisah murid terbaik dari guru terbaik. Itulah kisah para sahabat dan tabi'in. Dalam artikel ini saya khusus menukilkan kisah yang berhubungan dengan muhasabah diri. Bacalah ! Diriwayatkan dari Manshur bin Ibrahim bahwa seorang laki-laki dari orang yang ahli ibadah berbicara dengan seorang wanita, lalu senantiasa ia demikian hingga ia meletakkan tangannya di atas pakaian wanita itu, kemudia ia menyesal. Lalu ia meletakkan tangannya di atas bara api sehingga tangannya itu kering. Diceritakan dari al Junaid, ia berkata: "Saya mendengar Ibnul Karibi berkata: " Telah menimpaku suatu malam dengan jinabat dan itu adalah malam yang dingin lalu saya memerlukan mandi. Maka pada diriku merasa keteledoran dan keterlambatan. Lalu diriku berbicara kepada diriku dengan mengakhirkan sehingga waktu subuh. Dan saya memanaskan air atau saya masuk ke kamar mandi dan saya tidak memelihara diriku, lalu saya berkata: "Alangkah herannya! Saya bermu'amalah kepada Allah dalam sepanjang umurku, lalu wajib hak baginya atasku maka saya tidak jumpai pada diriku akan kesegaran dan saya jumpai keberhentian dan keterlambatan. Saya bersumpah bahwa saya tidak mandi kecuali pada pakaian jelekku ini dan saya bersumpah bahwa tidak membukanya, tidak memerasnya dan tidak mengeringkannya pada matahari. Dari Thalhah RA ia berkata: "Seorang lelaki pergi pada suatu hari, lalu ia membuka pakaiannya dan berguling-guling di atas tanah yang amat panas oleh terik matahari. maka ia berkata kepada dirinya sendiri: "Rasakanlah, dan api neraka jahannam itu lebih panas. Apakah bangkai di malam hari dan penganggur di siang hari ?". Ketika ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba ia melihat Rasulullah SAW., dalam naungan pohon lalu ia mendatangi beliau, lalu berkata: "Diriku telah mengalahkan ku". Malik bin Dhaighan berkata: Rabah al Qabisi datang bertanya tentang hal ayahku setelah shalat ashar lalu kami menjawab: "Sesungguhnya ia tidur". Lalu Rabah al Qabisi bertanya: "apakah tidur saat ini, apakah ini waktu tidur ?". Kemudian ia berpaling pergi, lalu kami ikutinya dengan seorang utusan dan kami bertanya kepadanya: "Maukah kami membangunkannya bagimu ?" Maka utusan itu datang dan ia berkata: "ia itu lebih sibuk dari pada memahami diriku sesuatu yang saya jumpainya. Ia masuk ke dalam kuburan dan ia mencaci maki dirinya seraya berkata: "Apakah kamu berkata, "waktu tidur saat ini?" apakah ini membawa bahaya atasmu ?, seorang laki-laki tidur kapan saja kapan ia kehendaki dan apa yang kamu ketahui bahwa ini tidak waktu tidur. Kamu berbicara dengan apa yang tidak kamu ketahui. Apakah kamu, bahwa bagi Alah ada janji yang tidak kamu ketahui. Apakah kamu, bahwa bagi Allah ada janji atasku yang saya tidak boleh melanggarnya selama-lamanya. Bumi tidak memberimu bantal bagi tidur akan perubahan, selain karena sakit menghalangi atasmu atau karena akal yang hilang merupakan perbuatan keji bagimu. apakah kamu tidak merasa malu, berapa banyak kamu mencela, dari kesalahanmu kamu tidak berhenti. "Utusan itu berkata: "Rabah al-Qaisi mulai menangis dan ia tidak mengetahui tampatku ini. Ketika saya mengetahui demikian maka saya berpaling dan meninggalkannya. Inilah kisah-kisah inspiratif yang kiranya dapat membuat anda dan saya terus bermuhasabah diri, jangan lah kesibukan dunia melupakan kita dari akhirat. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar