This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 17 Maret 2016

AYO TABAYYUN

                    PENTINGNYA CROSSCHEK         


                    WARUNG BU FATHIMAH
Langit malam itu tampak begitu cerah, bintang-bintang tampak berkilauan, rembulan sangat terang benderang, malam hari itu sesosok tubuh dengan kepala mendongak ke atas berdiri di emperan rumah, termenung seakan ada masalah besar hinggap di pundaknya, dia jatuhkan tubuhnya di kursi sederhana di sampingnya,
“kenapa bisa seperti ini” gumamnya di kesunyian malam. Keningnya mengkerut, tangannya terkadang  mengepal, pikirannya di penuhi lamunan ,,,
“abah ayo makan” seru seorang gadis dengan rambut sepinggang dan wajah yang cantik, memecahkan lamunan yang terus terbayang di kepalanya.
“iya, tunggu sebentar” jawab lelaki tua itu dengan nada lembut,.
Malam hari ini istri pak lasman memasak telur dengan saus tiramnya yang lezat, di tambah kerupuk dang yang masih hangat, dan satu lagi sambal teri yang tidak ketinggalan ..
Warung makan bu fathimah memang terkenal memiliki masakan yang khas, pedas dan manisnya pas di lidah.
Hari-hari sebelumnya hampir setiap warga memenuhi ruangan antrian untuk membeli masakannya.
Abah memakan masakan bu fathimah dengan malas dan lesu, tidak seperti biasanya, yang semangat dan lahap, apalagi ini adalah menu istimewa ..
“sudahlah bah, tidak usah terlalu dipikirkan” dengan nada parau, seakan mengerti apa yang sedang terrbayang di kepala pak lasman.
Abah membalasnya dengan pandangan glisah bercampur sedih, dia tidak berkata apa pun, terdiam seribu bahasa, seakan ada penghalang yang membuat suaranya tercekat.
Suasana sangat hening, hanya sendok dan garpu berdentingan di piring.
Abah mengambil segelas air dan meminum nya, dia menghela nafas dan memulai ambil ancang-ancang untuk berbicara, di letakkan kembali gelas itu, dan memulai berbicara, pandangannya sangat tenang dan berwibawa,
“yang abah pikirkan bukan ramai atau tidaknya warung kita, karena abah yakin tanpa warung pun kita bisa hidup, rezeki Allah banyak sumbernya, yang abah pikirkan adalah bagaimana bisa ada orang yang melontarkan fitnah itu kepada keluarga kita, abah khawatir ada hak orang tersebut yang belum abah tunaikan sebagai tetangga kepada orang itu”
Ujar abah dengan nada terisak ...
                                      ---<<<<>>>>---

Warung yang di miliki bu fathimah adalah hasil jerih payah keluarganya sejak beberapa tahun yang lalu, sebelum adanya warung itu, pak lasman menjajakan dagangannya dengan berkeliling menggunakan sepeda, berangkat jam 05.00 dan pulang sekitar pukul 09.00, dari uang penghasilan  itu lah pak lasman dapat membeli sebilik toko d dekat rumahnya.
Hari-hari berikutnya bu fathimah dan pak lasman berdagang di tempat itu, makin hari warungnya makin ramai, menu makanan makin lengkap, semuanya meningkat per harinya ..
Tapi itu tidak membuat semau tetangga pedagangnya senang, seorang pedagang senior di kawasan toko itu merasa takut tersaingi, karena dia melihat perkembangan yang sangat pesat, dan dia sering melihat banyak pelanggannya yang berpindah ke area parkiran warung makan bu Fathimah.
Pandangan api yang selalu ia layangkan, ketika melihat wajah pak lasman tersenyum melayani pelanggannya ..  hatinya benar-benar terbakan oleh kedengkian yang ditiup oleh Iblis ..
Waktu itu pun tiba, pak alex pemilik masakan padang yang cukup besar di kawasan itu, merencakan satu hal yang sangat busuk, dia suruh salah satu anak buahnya untuk pura-pura membeli makanan di warung bu fhatimah, namun ketika bu Fathimah lengah, dia masukkan beberapa cacing tanah ke dalam salah satu menu sayur di etalase bu Fathimah, selesai misi dia peergi, tak jauh dar warung itu, datang pesuruh pak alex yang lain, kali ini dia memesan masakan yang telah di masui cacing oleh temannya, begitu sesuap prtama ...
“Wwoooaaaa .... jimat cacing ,,” jeritnya dengan keras, semua pandangan dan perhatian tertuju kepada pesuruh satu ini,
Teman yang lain datang untuk menyalakan api,
“ huueeekk,, pantesan enak, jimat cacing .. “
Jimat cacing...!! jimat cacing...!! teriak para pelanggan yang mulai kalap, keadaan warung kacauu,,
Bu fathimah beserta anaknya duhaiman berusaha menenangkan, ttaapi apa boleh buat,keadaan terlanjur kacau banyak pelanggan yang tidak membayar ...
                                     -----------<<<<>>>>>-------------

Sore harinya, sepulang pak lasman dari mengajar, bu fathimah bercerita kejadian di warung itu, pak lasman menyimak dan bergumam,
“ini pasti fitnah, ada seorang yang tidak suka dengan keberadaan warung kita” ..
Lalu pak lasman pergi ke masjid, sepulang dari masjid hatinya masih berfikir siapa orang yang telah mem fitnah keluarganya itu, dia tidak langsung masuk rumah, tapi berdiri lama di emperan rumahnya ..

TEMPAT BARU YANG NYAMAN
Kini pak lasman beserta keluarganya pindah di kota Tasikmalaya, tepatnya di jalan raya gobras-cibeureum, gunung kalong. Dengan sisa uang yang dimilikinya pak lasman menyewa sebuah rumah sederhana dan kembali membuka warung makan di tempat itu.
Di tempat baru itu pak lasman mendapat ketenananangan, kenyamanan, tetangga yang sangat ramah, pak lasman sangat bersyukur bisa mendpat tetangga dan lingkunangan seperti itu.  Makin hari, makin akrab dan dekat pula huubungan keluarga pak lasman dengan para tetangga itu, pak lasman mendapat panggilan “aki” di lingkungan baarunya itu.
“Segala sesuat pasti ada hikmahnya” ujar pak lasman di tengah-tengah obrolannya dengan para tetua kampung,
“ya, jelas atuh ki .. segala sesuatu kan sudaah di tentukan oleh Allah, gak mungkin Allah kasih yang jelek buat hambanya”
Timbal pak Hardi, kiyai setempat .
Pak lasman tersenyum lebar, dia memandang orang sekitarnya, meereka terlihat ssangat ramah dan bersahabat, dia tersenyaum dan  mulai bercerita,
Bercerita tentang kisah pahitnya, tapi dengan raut dan roman yang berbeda ketika beliau mengalaminya,, kini ia  bercerita dengan gembira ..
Ceritanya di akhiri dengan kata, “ya, al hamdulillah semua yang hilang di sana sudah tergantikan denngan sesuatu yang lebih baik di sini” .
Tawa rrenyah terdengar dari para tetua yang sedang berkumpul.

                                        LEMBAGA ANEH

Hari ini adalah hari ahad, di mana para penduduk menagadakan gotong royong merapikan lingkungan mereka, anak-anak pak lasman juga ikut membantu, pak lasman beserta istri dan putrinya yang bernama sulaha menyiapkan snack, makan pagi dan minuman untuk para warga yang sedang bekerja.
“ibu” ujar sulaha di sela mengadon tepuk untuk pisang goreng.
“sudah tiga pekan sulaha tidak sekolah, sulaha ingin sekolah kembali, mendapat teman yang baru, ilmu baru, dan pengalaman baru ..”
Ibunya menoleh, tersenyum melihat putri cantiknya yang gelisah karena belum mendapat tempat belajar yang baru, sembari tersenyum bu fathimah berkata “ nak, berharap lah kamu mendapat sekolah yang bagus, bahkan lebih bagus dari sekolah kamu sebelumnya” .
“iya bu” , jawabnya dengan sangat sopan.
Mereka pun kembali mengadon, dan menggoreng pisan yang telah disiapkan oleh warga .
“Assalamu’alaikum, bu. Snack sudah siap belum”,sapa Zubair yang tiba-tiba sudah berada di pintu dapur,,
“hai, kamu ini buat kaget saja” jawab bu fathimah dengan nada agak kesal, anaknya yang satu ini memang agak jail dan nakal, terutama kepada adek bungsunya yang sedang memasak ini.
“iya, tuh. Dengerin kata ibu, masuk gak pake salam, langsung tanya snack,.” ...
“aku udah salam, kamu aja yang gak mau jawab” ujar zubair ketus .
“sudah-sudah jangan betengkar lagi” ibu fathimah melerai ..
“bawa saja itu nampan sudah siap semua pisang gorrengnya” lanjut bu fathimah..
Di tengah makan bersama dengan para warga pak lasman mendengar ada sebuah lembaga aneh, yang ada tidak jauh dari lokasinya itu, suatu lembaga yang katanya lembaga syiah lah, atau apalah,, banyak cap jelek yang tersemat di lembaga itu.
Cap jelek itu tidak lantas membuat pak Lasman benci, beliau adalah orang tua bijaksana yang tidak bisa menelan berita mentah-mentah, beliau mempunyai prinsip ketika menerima berita, beliau ingat dengan jelas pesan yang di berikan oleh rabbnya dalam kitab yang mulia, Allah berfirman : “wahai orang-orang yang beriman apabila datang orang fasik dengan suatu berita, maka tabayyun(crosschek) lah..” surah al hujurat.
Berita itu membuat pak lasman penasaran, dia mulai menanyakan kepada para tetua yang biasa berkumpul bersamanya di masjid selepas sholat shubuh, para tetua di tempat itu sama bijaksananya dengan pak Lasman, ketika pak lasman bercerita tentang pendapat masyarakat akan lembaga yang pak lasman belum ia ketahui namanya itu, mereka hanya tertawa, dan berkata: “ sudahlah, itu hanya gosip, lebih baik pak Lasman cari tau saja kebenarannya” ..
Pertemuan shubuh itu berakhir, pak lasman kembali kerumah, di rumah bu fathimah sedang memasak sarapan untuk keluarganya, hari ini bu fahtimah tidak berjualan karena ingin beristirahat setelah sepekan penuh berjualan dari pukul : 08.30-17.00. pak lasman bertujuan mengajak keluarganya ke lembaga yang membuatnya penasaran ..



Setelah mendapat alamat lengkap tentang lembaga itu akhirnya pak lasman pergi bersama pergi di temani oleh putrinya yang bernama sulaha, dia putri pak lasman yang ke 3, umurnya masih 14 tahun, dengan kecerdasan yang luar biasa dan kecantikannya yang membuat kagum setiap yang melihatnya, tak heran membuat para lelaki tertarik ..

Sampai di tempat itu, di sisi kiri terlihat jelas gedung tiga lantai, dengan cat biru muda yang menawan, di pagar terlihat spanduk SAI, singkatan dari sai homeschooling, turun dari motor, pak lasman di sambut oleh salah satu pengurus lembaga itu, beliau di bawa ke guesthouse. Setelah berkenalan dan basa-basi, pak lasman langsung crosschek akan berita yang masuk ke telinga beliau beberapa waktu yang lalu, jawaban dari pengurus itu yang ternyata adalah mr.ozzy kepala sekolah SAI homeschooling sangat memuaskan pak lasman, dan tanpa di sangka, sulaha putri pak lasman tertarik untuk masuk ke SAI .


                 ------<<<<<<>>>>>>------            ------<<<<<>>>>>-------
Tahun ajaran baru di mulai, sulaha memasuki babak baru dalam kehidupannya, dalam 6 tahun dia bersekolah di sekolah formal, tapi saat ini sekolah yang di masukinya adalah in formal.
Sekolah yang asyik dan menyenangkan, serta tidak membosankan ... sekolah, yang sangat mengedepankan aspek kekeluargaan,,                 di sekolah itu dia benar-benar merasa nyaman ,,                               untuk lebih lanjut seperti apa kisah sulaha di sai, nantikan edisi berikutnya ,, SAI homeschooling ..