Jumat, 28 Maret 2014

GODAAN SYETAN.


"Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah." (Q.s. an-Nahl: 99-100).

Kekuatan syetan mempengaruhi kita sebenarnya berasal dari nafsu, syetan tidak pernah menggandeng lengan kita, ia hanya membisiki, menggoda, dan melontarkan lintasan-lintasan ke hati kita. Jika jiwa kita bersih dan suci bersama Allah, maka ia akanmenangkis lintasan-lintasan itu, tetapi jika jiwa kita kotor, lintasan dan tipuan setan itu akan bekerja efektif dalam diri kita.

Syetan mempunyai banyak cara untuk menggoda, membisikan lintasan-lintasan melalui tujuh pintu. Orang yang mampu merenungkan ketujuh pintu ini, lalu memohon perlindungan dengan sungguh-sungguh kepada Allah, pasti ia mampu mengunci ketujuh pintu tersebut, dengan izin-Nya.

Adapun 7 (tujuh) pintu godaan syetan itu ialah :

Pintu pertama, syetan memalingkan manusia agar tidak beribadah/beramal. Apabila di hati anda terlintas keinginan untuk mengerjakan shalat atau bangun malam, syetan berbisik, "tidak usah bangun, kamu lelah. besok kamu akan bergumul dengan kesibukan, jadi tidurlah yang cukup, tidak usah mengerjakan shalat." Jika Allah melindungi dan memberinya taufik maka ia akan mengatakan, "Aku harus bangun dan mengerjakan shalat. Harus. Aku butuh ini, karena aku ini didunia mencari sangu/bekal yaitu ibadah."

Pintu kedua, Setelah di bujuk syetan si hamba tadi tetap melakukan ibadah karena kuatnya keinginan hati, maka syetan pindah ke pintu kedua, yaitu menunda-nunda, "nanti-nanti saja dulu" bisik syetan. "untuk malam ini engkau istirahat saja, masih ada besok malam, atau minggu depan". tetapi siapa yang menjamin seseorang masih hidup esok hari atau minggu depan??.
Pintu kedua ini bisa ditutup dengan selalu mengingat mati. jika si hamba tadi ditolong oleh Allah maka dijawabnya, "hai syetan aku tidak berani menunda-nunda sebab umur bukan ditanganku". jika aku tunda amal yang semestinya aku kerjakan hari ini, kapan aku kerjakan ketaatan yang seharusnya aku kerjakan esok hari.

Kebanyakan, kita sekarang ini sampai di pintu kedua saja sudah kalah...apalagi pintu yang selanjutnya...
audzubillah himinasyaitonirrajim

Pintu ketiga, Setelah di bujuk syetan si hamba tadi tetap melakukan ibadah karena kuatnya keinginan hati, maka syetan pindah ke pintu ketiga, yaitu tergesa-gesa. Syetan berbisik "ayo cepat-cepat saja mengerjakan bacaan Al-Quran mu agar cepat celesai ibadahmu, tak perlu renungkan isinya, tidak usah repot memetik hikmah, tidak perlu menghayati artinya". Jika si hamba ditolong oleh Allah maka dijawabnya, "Allah tidak menginginkan banyak dariku. Allah ingin agar aku dapat memetik hikmah dari amalku ini, agar dapat meresap sepenuh hati." Walau lambat asal selamat (jangan juga terlalu lambat kasihan makmum) hehe...,

Pintu ke-empat, Setelah di bujuk syetan si hamba tadi tetap melakukan ibadah dengan khusyu', maka syetan pindah ke pintu ke-empat, yaitu riya "Kerjakanlah secara baik agar kamu dilihat banyak orang, jika bersedekah umumkanlah, jika membangun masjid biarkan mereka menulis masjid dibangun atas derma si fulan. Jika Allah menolong si hamba tadi maka dijawabnya "Aku tidak perlu minta dilihat manusia, cukup Allah yang melihat". Aku takkan mencari kerelaan mereka dalam urusan sekecil apapun, aku hanya butuh kerelaan Allah."

Pintu kelima, Setelah itu syetan mencoba masuk pintu kelima, yaitu ujub. Jika setelah dibujuk orang itu tidak mau meninggalkan amal, tidak mau menunda-nunda, tidak mau riya dan tidak mau tergesa-gesa, syetan lalu mengatakan "kamu benar-benar hebat!, kamu paling alim". cara mengatasinya ia harus sadar bahwa dirinya lemah. Buktinya, kemarin ia tidak taat, kalau hari ini taat pasti itu semata-mata karena taufik dan petunjuk Allah. Jika sihamba tadi di beri pengetahuan dan ditolong Allah, maka dia akan menolak ujub tadi  dengan "memfanakan diri didalam nikmat" Maksudnya "hai syetan engkau menyuruhku untuk ujub, padahal diriku ini awalnya tidak ada (adam) kemudian belum meminta sudah diberi ada (wujud) berarti ini karunia dari Allah, jika badanku ini karunia maka geraknya ialah Karunia jua adanya".

Pintu ke-enam, Putus asa lewat pintu kelima, syetan bergegas masuk pintu ke-enam yaitu termasuk riya yang sangat halus dan samar.  Syetan berbisik "Dengarkan aku, beramallah dengan penuh dan terus-terusan penuh keikhlasan karena Allah, nanti kamu akan ber-karomah, dan akhirnya Allah jua yang akan memperlihatkan amalmu kepada orang-orang". Subhanallah, luar biasa! syetan melanjutkan, "ikhlaslah karena Allah maka Allah akan membuat wajahmu bercahaya, dan orang-orang akan menyukaimu, berbondong-bondong menemuimu". Jika si hamba tadi di tolong oleh Allah maka ia menjawab "hai syetan sampai disini kamu merusak amal ku, aku menyembah Allah bukan menghendaki masykur, tidak menghendaki di pandang orang, bukan untuk berkaramah, tidak!!!, itu urusan Allah yang memasykur-kan Allah dan yang menyembunyikan Allah, aku tugas beribadah, titik! jangan disambungi biar punya niat itu, ini , supaya itu, supaya ini."

Pintu ketujuh, syetan menemui manusia dan mengatakan "kenapa kamu susah payah menyiksa dirimu begini? tidak usah ber-amal, karena yang penting itu tulisan Tuhan jua (lauhul mahfudz) jika kamu ditakdirkan jadi orang celaka, ya sudah. Selesai! segiat apapun kamu beribadah kepada Allah, ya kamu tetap sengsara. dan jika kamu ditakdirkan menjadi orang bahagia, ya sudah. Sudah selesai walaupun kerjamu hanya bermain". Semua sudah tertulis dan tinta sudah mengering.
Jika si hamba tadi ditolong oleh Allah maka ia akan menjawab "Aku diciptakan Allah bukan untuk bertanya apakah aku ini ditakdirkan sengsara atau bahagia. Allah menciptakanku dan memerintahkanku untuk taat dan meninggalkan maksiat. Soal  aku bahagia atau sengsara, sepenuhnya kembali kepada-Nya. Ini urusan-Nya sebagai Tuhan bukan urusanku sebagai hamba."


"Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya."(Q.s. al-A'raf: 200-201).

Semoga kita selalu dalam lindungan dan pertolongan Allah, semoga Allah memberikan kita taufik dan hidayah-Nya...Aamiin Yaa Rabbal 'Alaamiin....
Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar