Pagi ini begitu cerah,
Lewat senyum terindahmu,
Aku menatap dunia penuh obsesi,
Harapku atas doamu termakbul,.
Tak ada keluh menggores diwajahmu,
Tak ada ratapan kala semua kau lewati,
Kau sungguh sempurna di mataku,
Mimpimu tergambar dalam gerakmu,
Kau berlari mengejar bintang,
Pesona mu penuh harap,
Ingin aku menjadi mutiara terindahmu
Dalam lelah pun kau tersenyum indah buatku,
Tertatih-tatih hidup ini kau lalui,
Namun kau masih Mendera doa disetiap detik nafasku,
Ibu... kau berlian dihati ku,
Relung hatimu begitu indah Ibu
Hingga aku tak sanggup menggapai dalamnya,
Muliamu tak mampuku balas,
Derai air matamu menguntai sebuah harap dalam do,amu,
Ibu...
Aku ingin menjadi impian terindahmu,
Kau selalu ada dalam setiap kisah indah yang ku alami,
Kau menggerakan nafas ku yang hampir habis,
Kau selalu ada dihatiku
Ibu…
Ingin ku persembahkan seluruh mimpi ini untukmu,
Suara lirihmu selalu hadir dalam doa-doa terbaikku untukmu Ibu,
Kau selalu sempurna di mataku ibu,
Puisi ini ku persembahkan untuk ibuku tercinta, yang penuh semangat, yang selalu diselimuti oleh obsesinya tentang mimpi beliau yang belum teraih. Dalam hatiku menyadari bahwa dia lah inspiratorku, selalu hadir disaat aku membutuhkannya, selalu ada dikala aku perlu motivasi tentang sebuah pilihan hidupku. Aku bangga dengannya. Aku bangga terlahir dari seorang ibu yang tak patah arang meski hidup ini begitu keras menempanya. Dia begitu mengerti, memahami jika aku menerangkan tentang pilihan yang ingin aku raih.
Disaat aku mempersembahkan puisi ini untuknya, aku sadar bahwa aku kehabisan kata untuk memuji beliau, aku tak mampu mengartikan kebaikannya lewat kata.
Puisi ini aku tulis sebelum cahaya, setelah ruang hati (Shalat Shubuh), aku melihat hari ini dia memberikan senyum terindahnya untuk pagi, sangat menyejukkan, aku selalu nyaman didekatnya. Hari ini-saat dimana setiap anak mengucapkan selamat hari ibu, semoga kehadiran puisiku bukan atas euphoria itu, tetapi lahir dari ketulusannya menyentuh dinding hatiku yang begitu polos merasakan kebaikan dan kemuliannya. Momentum ini ku ciptakan untuk seketika menghadiahkan senyum terindahmu untukku, mimpiku, dan hidup yang akan kita jalani besok
0 komentar:
Posting Komentar