Wasiat
takwa senantiasa disampaikan oleh setiap khotib di awal khutbahnya, hal
ini menunjukkan sekaligus menegaskan betapa pentingnya nilai taqwa di
mata Allah swt, sehingga wasiat dengan tema taqwa ini menjadi salah satu
rukun khutbah. Oleh karenanya orang-orang bertaqwa memiliki kedudukan
dan keutamaan tersendiri, meraih derajat yang tinggi dihadapan Allah
subhaahu Wa ta`alaa,
inilah beberapa keutamaan dan kedudukan mereka ;
Pertama : Yang bertaqwa adalah yang termulia di sisi Allah swt
Allah
swt mendudukkan pribadi-pribadi bertaqwa meraih derajat kemuliaan yang
tinggi di sisi-Nya, demikianlah firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat
ke-13
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.[QS. Al-Hujurat (49) : 13]
Demikianlah
setelah Allah swt menyinggung kata yang mewakili jenis manusia, mereka
yang bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, Allah swt menutup firman-Nya
dengan ungkapan yang menunjukkan bahwa yang paling bertakwa dari
merekalah yang paling mulia disisi-Nya tidak peduli apa warna kulit
mereka, apa kebangsaan mereka, bahkan apa jenis kelamin mereka, yang
bertaqwalah yang paling mulia.
Oleh karena itulah Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad; “Wahai
sekalian manusia, sesunggunya Tuhan kalian adalah satu, ayahanda kalian
adalah satu, ingatlah..! tidak ada keutamaan lebih bagi orang arab atas
selain mereka, tidak pula bagi non arab atas orang-orang arab, tidak
pula yang berkulit merah lebih utama dari yang berkulit hitam tidak pula
yang berkulit hitam lebih utama dari yang merah, tak lain yang membuat
lebih utama melainkan karena taqwa”. (HR. Imam Ahmad)
Maka
bagi siapapun yang ingin meraih kemuliaan tertinggi disisi-Nya, hal itu
tidak akan dicapai dengan sekedar harta, kemewahan, ataupun keturunan
yang banyak, namun hanya dengan taqwa. Demikian ketika seseorang
bertanya kepada Rasulullah,
يا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَكْرَمُ النَّاسِ ؟ قَالَ : أَتْقَاهُمْ "
“Wahai Rasulullah, Siapakah manusia termulia ? maka Rasulullah menjawab : “Yang paling bertaqwa” .
(HR. Bukhori dalam kitab ahadits al-anbiya’ dan Muslim dalam kitan Al-Fadha’il)
Kedua : Orang-orang bertaqwa adalah para wali dan kekasih Allah swt
Hadirin
yang dirahmati Allah… orang-orang yang dalam dirinya bersemayam
ketaqwaan akan menjadi wali sekaligus kekasih allah swt, begitu tegas
Allah menyatakan dalam firman-Nya bahwa Dia mencintai orang-orang bertaqwa;
بَلَى مَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ وَاتَّقَى فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
“(Bukankah
demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan
bertakwa, maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.
[Qs. Ali Imran(3) : 76]
Innallaha yuhibbul muttaqin-
sesunguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa, petikan firman
Allah swt ini juga termaktub dalam Surah At-Taubah,surah ke-9 pada ayat
ke-4 dan ayat ke-7 .
Karena
mereka dicintai Allah maka mereka menjadi wali-wali Allah, merekalah
para auliyaaullah, para wali bukanlah yang selalu memiliki kemampuan
diatas rata-rata manusia biasa, memiliki kesaktian dengan ilmu
kanoragannya dan berkemampuan supranatural…. Para wali Allah adalah
orang-orang yang penug ketaqwaan kepada-Nya, tidak takut melainkan
kepada Allah semata..
أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
“Ingatlah,
sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang
beriman dan mereka selalu bertakwa.[QS. Yunus (10) : 62-63]
Ketiga : Meraih Ma`iyyatullah
Dengan ketakwaanya, pribadi bertaqwa akan dicintai
Allah swt, dengan cinta-Nya, Allah akan senantiasa menganugerahkan
mai`iyyah-Nya –kebersamaan-Nya, inilah kesertaan dan kebersamaan khusus
yang Allah berikan kepada mereka oarang-orang yang bertaqwa,
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“dan bertaqwaah kepada Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa” [QS. Al-Baqarah(2) : 194]
Tentunya
tidak ada kebersamaan yang lebih nikmat, tidak ada kesertaan yang lebih
indah, tidak ada kedekatan yang lebih syahdu daripada ketika seorang
hamba sedang merasa dekat dengan Tuhannya, merasa Allah swt sesantiasa
menyertai dalam setiap langkahnya dalam menapaki jalan kehidupan ini.
Maka dia akan berjalan mengarungi kehidupan ini; segala yang akan dia
lalui dia lewati, semua itu dengan ketaqwaannya akan ia tempuh dengan
ma`iyyatullah.
Keempat : Dimudahkan urusannya
Allah subhanahu wa ta`aala telah menegaskan dalam firman-Nya ;
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
“Adapun
orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan
menyiapkan baginya jalan yang mudah”.[QS. Al-Lail (92) : 5-7]
Orang-orang yang bertaqwa adalah mereka yang gemar
berbagi, mereka mau mencurahkan sebagian harta yang mereka miliki untuk
kepentingan fi sabilillah, sanggup memberi di saat lapang maupun sempit,
di waktu mudah maupun sulit, semua itu karena mereka benar-benar yakin
akan adanya balasan syurga, maka kelak Allah akan memberi balasan
yang baik dari apa yang telah mereka lakukan dan akan memyediakan jalan
kemudahan bagi mereka dalam melakukan berbagi kebaikan .
satu hal yang tidak boleh terlewat
dari perhatian kita disaat mentadaburi ayat-ayat diatas adalah adanya
kata “A`tha” yang berarti memberi, ini memberi isyarat kepada kita bahwa
setiap kita diharapkan memiliki kontribusi, baik dengan harta yang
Allah titipkan kepada kita, fikiran dan ide, atau pun jasa dan tenaga
yang bisa kita berikan. Maka jika semua ini kita lakukan dengan didasari
iman dan dibingkai dengan nilai ketaqwaan kepada Allah swt maka ada
jaminan bahwa Dia akan memudahkan segala urusan baik kita.
Kelima : Dilapangkan Rizkinya
Rizki
adalah segala hal yang manfaat baiknya kembali kepada kita. Termasuk
dalam kategori rizki adalah harta, kesehatan, ilmu, kesempatan dan
peluang. Jadi rizki tidak terbatas pada harta.. Allah swt menjanjikann
kepada mereka yang bertakwa untuk mendapatkan kemudahan jalan keluar
termasuk di dalamnya jalan meraih rizki.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya “. [QS.
Ath-Thalaq (85) : 2-3)
Demikian sebagian ayat 2 dan 3 dari surah
Ath-Thalaq ini memberikan gambaran kepada kita bahwa Allah swt menjamin
kepada orang yang bertaqwa akan mendapatkan jalan keluar
dari masalah yang sedang ia hadapi serta rezki yang datang dari arah
yang tidak disangka-sangka. Dan perlu kita renungkan bersama bahwa Allah
swt menempatkan firman-Nya ini di sela-sela bahasan tentang masalah
perceraian, yang bisa jadi ketika seeorang tidak lagi mampu
mempertahankan keutuhan rumah tangganya sehingga kemudian bercerai-
walupun perceraian adalah sesuatu yang halal namun dibenci Allah-
perceraian itu terjadi tetap dalam upaya menjaga nilai ketakwaan kepada
Allah, terkadang terbersit kekawatiran masalah rezki…. Dalam gambaran
kondisi inilah kita mendapati seakan ayat ini menggedor kesadaran bahwa
Allahlah yang Ar-Razzaq… dzat Pemberi Rizki, Dialah yang menjanjikan
kemudahah kepada siapa yang mau benar-benar bertaqwa kepada-Nya.
Demikianlah khutbah yang singkat ini, semoga Allah swt melipat gandaklan kekuatan kita untuk berupaya menjadi pribadi-pribadi
bertaqwa yang akan mendapat beberapa keutamaan diatas, adapun beberapa
keutaman lain dari ketaqwaan akan kita sampaikan pada kesempatan yang
akan datang, semoga Allah swt memberi kita umur panjang yang terhiasi
dengan amalan keshalehan. Amien
Ma`aasyiral Mu`miniin Rahimakumullah….
Kalau
ada orang yang paling mulia dialah yang paling bertaqwa kepada Allah
swt, kalau ada yang paling beruntung dialah orang yang bertakwa, kalau
ada yang manusia yang paling hati-hati menapaki jalan hidup yang
dilaluinya dialah orang yang bertaqwa, kalau ada orang yang paling
waspada menjaga keluarganya agar tidak terjerumus kedalam lumpur dosa
dialah orang yang bertakwa. Demikianlah ada sederet karakter dan
kriteria baik yang pantas disandang oleh manusia yang bertaqwa kepada
Allah, Tuhan yang menciptakan semesta raya, tempat hidup segenap
mahluk-mkhluk-Nya termasuk manusia, memang pantaslah kiranya kalau
mereka meiliki keutamaan tersendiri. Pada kesempatan ini kita akan
melanjutkan bahasan kita tentang keutamaan dan kedudukan orang-orang
bertakwa, setelah sebelumnya kita membahas lima keutamaan mereka,
demikian berikutnya;
Keenam : Tergapainya Syurga dan Kenikmatan Akherat
Allah
swt memberikan informasi kepada kita tentang orang-orang yang sukses
dengan sebenar-benarnya sukses, mereka yang kesuksesanya terbawa sampai
akherat, dan di antara mereka adalah pribadi bertakwa, demikianlah firman Allah swt dalam Surah An-Nur ayat yang ke-52;
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
“Dan
barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada
Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang
mendapat kemenangan”. [QS. An-Nur (24) : 52]
Orang
yang benar-benar mendapat kemenangan adalah yang menang di kehidupan
akherat, mereka para pemenang itu akan diberi kedudukan yang tinggi dan
ditempatkan di tempat yang mulia, tempat yang sudah disediakan Allah swt
untuk mereka, mereka yang takut kepada Allah swt disebabkan dosa-dosa yang pernah dikerjakannya serta memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi. Disaat
kebanyakan orang melihat dunia adalah segala-galanya mereka memandang
dunia hanyalah sarana, diwaktu umumnya orang ingin mengekalkan
kekuasannya di dunia mereka melihat dunia ini sementara dan fana, itu
semua karena adanya keimanan yang kuat dan menghujam sanpai dasar
sanubarinya.
Dalam ayat yang lain Allah saw juga memberikan kabar gembira kepada yang bertaqwa,
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. [QS. Ali Imran (3) : 133]
Ketujuh : Mendapat Pengajaran dari Allah swt
Hadirin yang dirahmati Allah…
orang-orang yang bertaqwa kepada Allah swt akan senantiasa mendapatkan
petunjuk dari Allah melalui Al-qur’an, karena memang Al-Qur’an adalah
penunjuk bagi orang-orang bertaqwa-Hudal lil muttaqin- karena
hanya orang-orang yang berupaya menjadi pribadi bertakwalah yang akan
mampu menyerap petunjuk-petunjuk yang Allah ta`ala bentangkan dalam
Al-Quranul Karim. Karena usaha yang dikerahkan untuk menjadi hamba
bertakwa membuat mereka akan mendapatkan pengajaran dari Allah.;
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dan bertakwalah kepada Allah; Allah akan mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” [Qs. Al-Baqarah(2) : 282]
setelah di baca silahkan di share
BERSABDA RASULULLAH SAW: "SAMPAIKANLAH PESANANKU KEPADA UMATKU
YANG LAIN WALAUPUN DENGAN SEPOTONG AYAT"
0 komentar:
Posting Komentar